Kegiatan
Belajar 1 | Kegiatan
Belajar 2 | Kegiatan
Belajar 3 | Latihan
| Rangkuman
| Daftar
Pustaka | Tes Akhir
Modul
Perang Padri tahun 1821-1837
Pernahkan Anda berselisih dengan
Saudara Anda, kemudian ada orang lain yang memusuhi Anda dan orang tersebut
bersekutu dengan Saudara Anda tadi untuk mengalahkan Anda? Bagaimana usaha Anda
untuk menghadapi mereka? Pertanyaan di atas mirip dengan perjuangan kaum Padri
di Sumatra Barat yang berpusat di daerah Bonjol. Untuk memperjelas wawasan Anda
mengenai lokasi Perang Padri, perhatikanlah secara seksama gambar peta berikut
ini.
Mengapa perlawanan di Sumatra Barat disebut Perang Padri?
Istilah Padri berasal dari kata Padre yang berarti Ulama. Pada mulanya perang
Padri merupakan Perang Saudara antara para Ulama berhadapan denegan Kaum
Adat. Setelah Belanda ikut campur yang semula membantu kaum adat berubahlah
perang itu menjadi perang Kolonial.
|
||||||||||||||
a.
|
Pertentangan
antara Kaum Padri dan Kaum Adat itu dapat dikemukankan sebab-sebabnya sebagai
berikut :
|
|||||||||||||
|
|
|||||||||||||
|
|
|
||||||||||||
b.
|
Jalannya Perang Padri
|
|||||||||||||
|
I.
|
Tahun 1821-1825
Pada bulan April tahun 1821 terjadi pertempuran antara
kaum Padri melawan Belanda dan kaum Adat di Sulit Air dekat danau Singkarak.
Belanda mengirimkan tertaranya dari Batavia di bawah pimpinan Letkol Raaf dan
berhasil menduduki Batusangkar dekat Pagaruyung lalu mendirikan benteng yang
bernama Fort Van der Capellen. Pada tahun 1824 dan 1825 terjadi perjanjian perdamaian
antara Belanda dengan kaum Padri di Padang yang pada pokoknya tidak akan
saling menyerang.
|
||||||||||||
|
|
|
||||||||||||
|
II.
|
Tahun 1825-1830
Pada periode ini Belanda juga sedang menghadapi perang
Diponegoro sehingga perjanjian perdamaian di atas sangat menguntungkan
Belanda. Untuk menghadapi Kaum Padri, Belanda membangun benteng disebut Fort
de Kock ( nama panglima Belanda) di Bukittinggi.
|
||||||||||||
|
|
|
||||||||||||
|
III.
|
Tahun
1831-1837
Belanda bertekad mengakhiri perang Padri setelah dapat
memadamkan Perang Diponegoro. Tindakan yang dilakukan Belanda adalah
mendatangkan pasukan dipimpin oleh Letnan Kolonel Elout kemudian Mayor
Michaels dengan tugas pokok menundukkan Kaum Padri yang berpusat di Ketiangan
dekat Tiku. Selain itu Belanda juga mengirim Sentot Ali Basa Prawirodirdjo
(bekas panglima Diponegoro) serta sejumlah pasukan dari pulau Jawa walaupun
kemudian berpihak kepada kaum Padri. Sejak tahun 1831 kaum Adat bersatu dengan
kaum Padri untuk menghadapi Belanda.
|
||||||||||||
|
|
|
||||||||||||
|
|
|
||||||||||||
|
|
|
||||||||||||
|
|
Imam Bonjol tetap waspada dengan siasat Belanda itu.
Setelah tahun 1834 terjadi lagi serangan sasaran utama serangan Belanda
adalah benteng Bonjol yang dapat direbutnya pada tanggal 16 Agustus 1837.
Belanda mengajak Imam Bonjol berunding namun kemudian ditangkap. Ia dibawa ke
Batavia lalu dipindahkan ke Miinahasa sampai wafatnya tahun 1864 dalam usia
92 tahun. Perlawanan dilanjutkan oleh Tuanku Tambusai yang dapat dikalahkan
Belanda tahun 1838.
|
Demikianlah uraian tentang Perang Padri yang telah anda
pelajari. Sebagai kesimpulan dapat dikemukakan tiga hal pokok sebagai berikut :
Untuk
menguji pemahaman Anda, kerjakanlan soal-soal di bawah ini dengan jelas.
|
||
1.
|
Siapakah nama tokoh yang tertera gambarnya Di samping ini?
|
|
2.
|
Jelaskan
peranan tokoh tersebut dalam perang Padri
|
|
3.
|
Apa
tujuan hidup Kaum Padri ?
|
|
4.
|
Mengapa Belanda mengajak berdamai dengan kaum Padri pada
tahun 1825
|
|
5.
|
Kemukakan pendapatmu mengenai sikap Sentot Ali Basa
Prawiradirdjo dalam Perang Padri
|
Tidak
sulit bukan? Kini cocokkan jawaban Anda dengan uraian di bawah ini.
|
|
1.
|
Tuanku
Imam Bonjol yang nama aslinya Malin Basa
|
2.
|
Salah
satu pemimpin perang Padri yang gigih melawan Belanda namun saat berunding
ditipu Belanda dan ditangkap sehingga perlawanan mengendor.
|
3.
|
Hidup sesuai dengan ajaran Al’Quran dan Hadist serta
berusaha membersihkan tindakan masyarakat yang menyimpang dari ajaran itu.
|
4.
|
Karena Belanda harus menghadapi perang Diponegoro tahun
1825-1830 yang cukup merepotkan.
|
5.
|
Sikap Sentot memihak Kaum Padri sangat tepat karena
membuktikan rasa nasionalisme yang tinggi walaupun mengandung resiko yang
cukup berat.
|
Apakah jawaban Anda sudah tepat?
Jika ada yang belum tepat, pelajarilah kembali bacaan di atas sampai Anda
memahami dengan baik. Kini tetapkah berkonsentrasi untuk melanjutkan belajar
tentang Perang Diponegoro.
Posting Komentar