FIND THE WORLD - Bumi
dengan berbagai bentuk permukaannya itu merupakan tempat tinggal manusia.
Manusia telah menempati bumi ini sejak jutaan tahun yang lalu. Nah,
bagaimanakah kehidupan manusia pada saat itu?
1. Apa itu masa praaksara?
Saat
ini kamu telah mengenal tulisan. Kamu dapat mengetahui apa yang terjadi pada
masa lalu melalui tulisan. Namun,
tahukah kamu bahwa ada suatu masa yang panjang di mana tulisan belum
dikenal? Masa itulah yang dikenal sebagai masa praaksara. (pra = sebelum;
aksara = huruf). Masa praaksara dikenal juga sebagai masa prasejarah. Manusia
yang hidup pada masa ini dikenal sebagai manusia purba. Nah, bagaimana kita
mengetahuai kehidupan pada masa praaksara?
Kita
telah belajar bahwa pembentukan kulit bumi terjadi berulang-ulang. Akibatnya,
terjadi lapisan-lapisan pada kulit bumi. Dalam lapisan-lapisan kulit bumi ini,
terdapat sisa-sisa kehidupan. Sebagian dari sisa-sisa kehidupan itu telah
berubah menjadi keras seperti batu karena proses kimia. Inilah yang dikenal
sebagai fosil. Untuk mengetahui kehidupan masa lampau, fosil-fosil inilah yang
menjadi petunjuk. Ada bermacam-macam jenis fosil. Ada fosil hewan, ada fosil
tumbuhan, ada juga fosil berupa tulang kerangka manusia. Perhatikan beberapa
bentuk fosil tengkorak manusia pada Gambar 1.22.
Gambar 1.22 Manusia
purba dan fosilnya
Sumber:
www.mangkuprit.file.wordpress.com & www.lankalibrary.com
Masa
praaksara ini selalu menarik untuk dipelajari karena manusia selalu tertarik
untuk mengetahui asal-usulnya. Ilmu yang menyelidiki segala hal ikhwal manusia
pada masa lampau sebelum adanya sumber-sumber tulisan disebut ilmu prasejarah.
Saat ini terdapat beberapa cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan masa
prasejarah. Misalnya, arkeologi ialah ilmu yang mempelajari
peninggalan-peninggalan sejarah dan purbakala untuk menyusun kembali kehidupan
manusia dan masyarakat masa lampau. Ahli arkeologi disebut arkeolog.
Ilmu-ilmu yang terkait dengan masa
prasejarah ialah Arkeologi, Antropologi, Geologi,
Paleontologi, dan Paleoantropologi.
|
Selain
fosil, keberadaan kehidupan di masa praaksara juga dapat diketahui dari artefak
yang ditemukan. Artefak ialah benda-benda, seperti alat, perhiasan yang
menunjukkan kecakapan kerja manusia terutama pada zaman dahulu yang ditemukan
melalui penggalian arkeologi.
2. Pengelompokan Masa
Praaksara
Pengelompokan
masa praaksara dapat dilakukan berdasarkan keadaan geologi dan perkembangan
kebudayaannya.
a.
Berdasarkan Keadaan Geologi
Karena
panjangnya sejarah bumi, untuk memudahkan mempelajarinya, sejarah itu dibagi
dalam masa-masa. Pembagian masa atau zaman itu didasarkan atas geologi. Menurut
susunannya, lapisan bumi ini makin ke bawah makin tua, makin ke atas makin
muda. Adapun pembagian masa praaksara
adalah seperti berikut.
1) Arkaeozoikum
Inilah
masa tertua dalam sejarah perkembangan bumi. Pada masa yang berlangsung
kira-kira 2.500 juta tahun yang lalu ini,
keadaan bumi belum stabil, kulit bumi masih dalam proses pembentukan,
dan udara saat ini masih sangat panas sehingga belum tampak tanda-tanda
kehidupan.
2) Palaeozoikum
Masa
ini berlangsung 340 juta tahun yang lalu. Palaeozoikum disebut juga Zaman Primer. Pada masa ini, terjadi penurunan
suhu bumi. Akibatnya, bumi lambat laun
menjadi dingin. Sudah ada tanda-tanda kehidupan yang makin jelas, yakni munculnya makhluk bersel satu seperti bakteri
dan sejenis amfibi dan reptil.
Gambar 1.23 Eusthenopteron, salah satu
makhluk darat pertama
Sumber: www.faktaevolusi.blogspot.com
/20 Januari 2008
3) Mesozoikum
Masa
ini berlangsung 140 juta tahun yang lalu. Mesozoikum disebut juga Zaman
Sekunder. Pada masa ini, kehidupan berkembang
dengan sangat cepat. Jumlah ikan, amfibi, dan reptil makin banyak.
Reptil mencapai bentuk yang luar biasa besarnya, seperti Dinosaurus dan
Atlantosaurus. Fosil reptil raksasa ini
banyak ditemukan hampir di seluruh dunia. Fosil yang ditemukan antara lain Dinosaurus panjangnya 12 meter, Atlantosaurus
30 meter. Pada masa ini, burung dan binatang menyusui sudah ada, namun masih
rendah tingkatannya.
4) Kaenozoikum
Masa
ini dikenal juga sebagai masa Neozoikum yang diperkirakan berusia 60 juta tahun
yang lalu. Pada masa ini, keadaan bumi sudah mulai stabil. Kehidupan makin
berkembang dan beraneka ragam.
Masa ini dibagi menjadi
dua seperti berikut.
(1) Zaman Tersier. Pada masa ini, reptil
raksasa lambat laun lenyap, binatang-binatang
menyusui berkembang dengan baik, dan primat sudah ada. Monyet dan kera sudah
ditemukan pada masa ini.
menyusui berkembang dengan baik, dan primat sudah ada. Monyet dan kera sudah
ditemukan pada masa ini.
(2) Zaman Kuarter. Masa ini berlangsung 600.000
tahun yang lalu. Tanda-tanda
kehidupan manusia telah ditemukan pada masa ini. Masa ini dibagi ke dalam dua
bagian, yaitu:
kehidupan manusia telah ditemukan pada masa ini. Masa ini dibagi ke dalam dua
bagian, yaitu:
· Pleistosen yang berlangsung 600.000
tahun yang lalu. Pada masa ini, kehidupan manusia mulai ada dan
terjadi perubahan suhu yang memengaruhi keadaan kehidupan. Banyak air yang
berubah menjadi es, terutama beberapa daratan yang berdekatan dengan
Kutub Utara tertutup es. Di daerah yang berjauhan dari Kutub, terjadi musim
hujan.
· Holosen yang dimulai 20.000 tahun hingga
dewasa ini. Pada masa ini, muncul manusia cerdas (homo sapiens) yang
merupakan nenek moyang dari manusia modern.
Gambar
1.24 Mammuthus-Trogontherii, hidup pada masa Pleistosen
Sumber: www.faktaevolusi.blogspot.com
20 Januari 2008
b.
Berdasarkan Perkembangan Kebudayaan
Berdasarkan
perkembangan kebudayaan dan peralatan yang digunakannya, masa praaksara dibagi
menjadi tiga masa, yaitu masa berburu
dan meramu, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.
1) Masa Berburu dan Meramu
Pada
masa berburu dan meramu, keadaan alam masih belum stabil. Manusia hidup
secara berkelompok dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Mereka selalu berpindah- pindah (nomaden) mencari daerah baru yang dapat memberikan makanan yang cukup. Makanannya diperoleh dengan cara berburu. Daerah perburuan mereka tidak terlalu jauh dari sungai, danau, atau sumber-sumber air yang lain karena binatang buruan selalu berkumpul di dekat sumber air. Hewan yang diburu antara lain kera, badak, rusa, banteng, dan kerbau liar. Makanan yang mereka kumpulkan adalah umbi- umbian, daun-daunan, dan buah-buahan. Hewan dan tumbuhan yang dikumpulkan diolah dengan cara sederhana. Mereka belum mengenal cara memasak makanan karena mereka belum mengenal alat memasak seperti periuk belanga.
secara berkelompok dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Mereka selalu berpindah- pindah (nomaden) mencari daerah baru yang dapat memberikan makanan yang cukup. Makanannya diperoleh dengan cara berburu. Daerah perburuan mereka tidak terlalu jauh dari sungai, danau, atau sumber-sumber air yang lain karena binatang buruan selalu berkumpul di dekat sumber air. Hewan yang diburu antara lain kera, badak, rusa, banteng, dan kerbau liar. Makanan yang mereka kumpulkan adalah umbi- umbian, daun-daunan, dan buah-buahan. Hewan dan tumbuhan yang dikumpulkan diolah dengan cara sederhana. Mereka belum mengenal cara memasak makanan karena mereka belum mengenal alat memasak seperti periuk belanga.
Kehidupan manusia purba pada masa berburu dan meramu
disebut sebagai masa food gathering (mengumpulkan makanan). Mereka mengumpulkan
makanan yang disediakan oleh alam tanpa
harus menanam atau mengolah tanah.
|
Gambar 1.25
Keluarga manusia purba
Sumber:
www.joglosemar.co.id
Peralatan yang digunakan oleh manusia untuk berburu
pada waktu itu dibuat dari batu, kayu, maupun tulang-tulang hewan dalam bentuk yang sederhana.
Alat-alat yang digunakan manusia purba pada saat itu adalah sebagai berikut.
Alat-alat yang digunakan manusia purba pada saat itu adalah sebagai berikut.
Gambar 1.26 Kapak
perimbas dan alat serpih
Sumber:
www.e-duksi.net
(1) Kapak perimbas, digunakan untuk menguliti
binatang hasil berburu, merimbas kayu, dan memecah tulang.
(2) Alat serpih, digunakan sebagai gurdi,
penusuk, dan sebagai pisau.
(3) Kapak genggam awal, digunakan untuk menggali ubi dan memotong binatang hasil
2) Masa Bercocok Tanam
Pada
masa ini, manusia purba sudah menguasai pengetahuan dan teknologi yang
berkaitan dengan usaha pertanian. Mereka juga sudah memiliki kemampuan
mengadakan persediaan makanan. Kemampuan ini diikuti juga dengan kemahiran
membuat wadah untuk menyimpan persediaan makanan tersebut.
Sistem
kehidupan manusia pada masa bercocok tanam sudah mulai tinggal menetap di suatu
perkampungan. Kebutuhan mereka juga makin luas, misalnya kebutuhan akan makanan
dan pakaian. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, mereka bercocok tanam dengan
cara berhuma, yaitu dengan menebangi hutan dan menanaminya (bercocok tanam
sederhana). Oleh sebab itu, masa ini dikenal juga sebagai masa food producing
karena manusia pada masa itu sudah mampu memproduksi makanannya.
Masa
bercocok tanam ditandai dengan berkembangnya kemahiran mengasah alatalat batu
dan pembuatan gerabah (benda pecah-belah dari tanah liat yang dibakar). Alat
yang diasah antara lain kapak lonjong, beliung persegi, mata panah, gerabah,
dan perhiasan dari batu dan kerang.
Gambar
1.26 Kapak lonjong, beliung persegi, mata panah,
dan gerabah
Pada
masa bercocok tanam, manusia purba juga sudah mengenal atau menemukan api dan
sudah mengembangkan alat transportasi air. Alat transportasi yang pertama
digunakan adalah rakit.
Pada
masa ini, kesenian pun mulai dikenal. Mereka mulai membuat kalung dari kulit
kerang dan gelang dari batu-batu yang
indah. Lukisan berwarna pun ditemukan di dalam gua-gua.
3) Masa Perundagian
Pada
masa perundagian, manusia mulai mengenal teknologi pertukangan. Mereka telah mampu mengolah logam, terutama
perunggu dan besi. Kemampuan mengolah logam hanya dapat dikerjakan oleh orang
yang ahli (undagi). Oleh sebab itu, masa ini dikenal dengan masa perundagian.
Masa perundagian merupakan masa perkembangan pesat dari berbagai kemahiran
membuat alat.
Pada
masa ini, telah dikenal sistem perdagangan. Sistem ini berkembang pada awalnya untuk mendapatkan timah putih, bahan utama pembuatan alat-alat
perunggu. Alat-alat dari perunggu yang dihasilkan pada masa ini ialah nekara,
kapak, bejana, dan arca-arca. Alat-alat dari besi yang dihasilkan antara lain mata kapak, mata
sabit, mata pisau, mata tembilang, mata pedang, cangkul, tongkat. Kemahiran membuat gerabah dan manik-manik pun makin baik. Manik-manik sudah dibuat dari kaca.
Sumber:
www.e-duksi.net ,SNI 1
3. Jenis Manusia Praaksara di Indonesia
Manusia
yang hidup pada masa praaksara biasa disebut manusia purba. Seperti apa manusia
purba yang pernah hidup di Indonesia? Ternyata Indonesia merupakan tempat
penting bagi perkembangan penyelidikan tentang manusia purba. Di Indonesia,
banyak ditemukan berbagai fosil manusia purba. Jenis manusia purba yang
ditemukan di Indonesia adalah seperti berikut.
a. Meganthropus
Fosil
jenis Meganthropus, yaitu Meganthropus
Palaeojavanicus, ditemukan oleh Von Koenigswald pada
tahun 1936 dan 1941 di Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Manusia purba tertua di Jawa ini diperkirakan
hidup antara 2.500.000 sampai 1.250.000 tahun yang
lalu. Diperkirakan perawakannya sudah
tegap, rahang dan gerahamnya
besar, serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera. Mereka hidup dari makanan yang terutama
berasal dari tumbuh-tumbuhan.
b. Pithecanthropus
Fosil
Pithecanthropus paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus tidak setegap
Meganthropus. Jenis-jenis Pithecanthropus di Indonesia antara lain Pithecanthropus
mojokertensis, Pithecanthropus soloensis, dan Pithecanthropus erectus.
Manusia purba yang diperkirakan hidup 2.500.000 sampai 1.250.000 tahun yang lalu ini berbadan tegak sekitar 165-180 cm. Mereka masih menyerupai kera dengan tulang tengkorak yang cukup tebal dan berbentuk lonjong. Pithecanthropus hidup berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka tinggal di padang terbuka dan hidup secara berkelompok.
Gambar 1.28 Beberapa
bentuk perkembangan wajah Pithecanthropus
Sumber: www.faktaevolusi.blogspot.com 20 Januari 2008
c. Homo
Manusia
jenis homo lebih sempurna dari kedua jenis manusia purba di atas. Manusia
dengan
tinggi badan antara 130-210 cm ini hidup antara
25.000-40.000 tahun yang lalu. Jenisnya antara lain Homo Soloensis
(manusia purba dari Solo), Homo Wajakensis (manusia purba
dari Wajak), dan Homo Sapiens (manusia cerdas). Manusia purba jenis ini telah mampu
membuat alat-alat dari batu dan tulang untuk berburu. Mereka juga telah mampu
memasak makanannya walau dengan cara sederhana.
Gambar
1.29
Homoneanderthalensi
Sumber:
www.faktaevolusi.blogspot.com 20 Januari 2008
• Pithecanthropus mojokertensis ditemukan pada tahun 1936 di Mojokerto, Jawa Timur.
• Pithecanthropus erectus ditemukan pada tahun 1890 oleh Eugene Dubois di daerah Trinil, Lembah Sungai Bengawan Solo
• Homo wajakensis ditemukan oleh Van Reitschoten pada
tahun 1889 dan oleh Eugene Dubois pada tahun 1890 di
Desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur.
• Homo soloensi ditemukan oleh Ter Haar dan Ir. Oppenorth pada tahun 1931-1934 di Desa Ngandong, di Lembah Sungai Bengawan
Solo.
|
4. Sistem Kepercayaan Manusia Praaksara
Sistem kepercayaan telah berkembang pada
masa manusia praaksara. Mereka menyadari
bahwa ada kekuatan lain di luar mereka. Oleh sebab itu, mereka berusaha mendekatkan diri dengan kekuatan tersebut. Caranya ialah
dengan mengadakan berbagai upacara, seperti pemujaan,
pemberian sesaji, atau upacara ritual lainnya. Beberapa
sistem kepercayaan manusia purba adalah seperti berikut.
a. Animisme
Animisme
adalah kepercayaan terhadap roh yang mendiami semua benda. Manusia purba
percaya bahwa roh nenek moyang masih berpengaruh terhadap kehidupan di dunia. Mereka juga memercayai adanya roh di luar roh manusia yang dapat berbuat
jahat
dan berbuat baik. Roh-roh itu mendiami semua benda, misalnya pohon, batu, gunung,
dsb. Agar mereka tidak diganggu roh jahat, mereka memberikan sesaji kepada roh-roh
tersebut.
b. Dinamisme
Dinamisme
adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan
yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan
hidup. Mereka percaya terhadap kekuatan gaib dan kekuatan itu dapat
menolong mereka. Kekuatan gaib itu terdapat di dalam benda-benda seperti keris,
patung,
gunung, pohon besar, dll. Untuk mendapatkan pertolongan kekuatan gaib
tersebut, mereka melakukan upacara pemberian sesaji, atau ritual lainnya.
tersebut, mereka melakukan upacara pemberian sesaji, atau ritual lainnya.
c. Totemisme
Totemisme
adalah kepercayaan bahwa hewan tertentu dianggap suci dan dipuja karena memiliki kekuatan
supranatural. Hewan yang dianggap suci antara lain sapi, ular, dan harimau.
Amatilah
lingkungan sekitarmu. Apakah masih ditemukan praktik pemujaan seperti animisme, dinamisme, totemisme? Dalam bentuk
bagaimana kegiatan tersebut berlangsung? Buatlah dalam
sebuah laporan tertulis.
|
Gambar 1.30A Waruga
Dalam
melaksanakan upacara penyembahannya, manusia purba membuat berbagai
bangunan dari batu. Masa ini disebut sebagai kebudayaan Megalithik
atau Megalithikum
(kebudayaan batu besar). Bangunan-bangunan tersebut masih dapat ditemui
saat ini. Sarana upacara ritual manusia purba antara lain seperti berikut.
(1) Peti kubur batu, bangunan yang berfungsi
sebagai peti jenazah. Peti kubur ada yang
berbentuk kotak persegi panjang, ada pula yang berbentuk kubus dan memiliki tutup dari batu bergambar
(disebut juga waruga), serta ada pula yang berbentuk
menyerupai mangkuk (disebut juga sarkofagus).
Di dalamnya, selain jenazah,
juga terdapat 'bekal kubur'.
Gambar 1.30 Menhir
Sumber : Album tradisi mega litikum
(2) Menhir, bangunan
berupa tiang atau tugu batu sebagai tanda peringatan dan lambang arwah nenek moyang.
(3)
Punden berundak, bangunan serupa candi yang terbuat dari susunan batu
bertingkat. Merupakan tempat melakukan upacara
pemujaan.
(4) Dolmen, bangunan barupa meja batu tempat
meletakkan sesaji dalam memuja roh nenek moyang.
Benda purba merupakan
aset bangsa yang tak ternilai. Oleh sebab itu, peninggala-peninggalan tersebut
perlu dilestarikan. Demikian juga dengan benda-benda purba yang mungkin saja
terdapat di daerahmu. Kamu pun harus turut menjaga kelestariannya.
Sumber: www.e-duksi.net dan Album Tradisi Megalitik di Indonesia
Gambar 1.32 Punden Berundak dan dolmen
Sumber: Album Tradisi
Megalitik di Indonesia
Kilas Balik
Bentuk
muka bumi sangat berdampak bagi kehidupan di atasnya. Oleh sebab itu, setiap
kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan pada bentuk muka bumi pun
sangat berpengaruh pada kehidupan di muka bumi, termasuk manusia yang
hidup di atas bumi. Diperkirakan manusia sudah menempati bumi ratusan juta tahun yang
lalu. Manusia pada masa itu disebut manusia
praaksara atau manusia yang hidup sebelum ditemukannya aksara. Mereka disebut
juga manusia purba. Keberadaan manusia purba di Indonesia dapat diketahui dari fosil yang ditemukan
di berbagai tempat. Jenis-jenis manusia
purba yang telah ditemukan fosilnya di Indonesia antara lain Meganthropus palaeojavanicus, Pithecanthropus
mojokertensis, Pithecanthropus solunsis,
dan Pithecanthropus erectus, Homo soloensis (manusia purba dari Solo), Homo wajakensis (manusia purba dari Wajak), dan
Homo sapiens (manusia cerdas).
Peradaban manusia purba terbagi dalam
beberapa masa, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa
bercocok tanam, serta masa perundagian. Setiap masa memiliki ciri
khas tersendiri. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia purba
telah mengenal alat-alat berburu seperti
kapak perimbas, alat-alat serpih, dan alat-alat tulang. Pada masa bercocok tanam, manusia purba
telah mengenal sistem kepercayaan dan telah mampu membuat bangunan besar
dari batu (megalith), berbagai alat dari batu, gerabah, dan
perhiasan. Pada masa perundagian, manusia purba telah mengenal kehidupan sosial
ekonomi dan mampu menghasilkan berbagai benda dari perunggu.
Peninggalan manusia purba yang pernah
hidup di Indonesia antara lain peti kubur batu, menhir, punden
berundak, dolmen. Sistem kepercayaan manusia purba yang masih dapat ditemui
saat ini ialah animisme, dinamisme, dan totemisme.
|
Evaluasi
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat
1. Tekanan
ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul dapat menekan lapisan
kulit bumi sehingga terjadi pergeseran kulit bumi disebut gejala ….
a. tektonisme c. vulkanisme
b. seisme d. eksogen
2. Magma yang membeku di antara dua
lapisan batuan sedimen disebut ….
a. retas c. korok
b. lakolit d. batholit
3. Gempa
yang ditimbulkan akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh
tanaga tektonik disebut ….
a. gempa tektonik
b. gempa vulkanik
c. gempa bumi dalam
d. gempa runtuhan
4. Ilmu
yang mempelajari peninggalan-peninggalan sejarah dan purbakala untuk menyusun
kembali kehidupan manusia dan masyarakat masa lampau ialah ….
a. paleontologi c. antropologi
b. geologi d. arkeologi
5. Kepercayaan
bahwa segala sesuatu mempunyai kekuatan yang dapat mempengaruhi keberhasilan
atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan hidup disebut ...
a. animinisme c. totemisme
b. dinamisme d. sosialisme
6. Kepercayaan
terhadap roh yang mendiami semua benda disebut ...
a. animisme c. toteisme
b. dinamisme d. sosialisme
7. Bangunan
berupa tiang atau tugu batu sebagai tanda peringatan dan lambang arwah nenek
moyang disebut ...
a. punden berundak c. menhir
b. dolmen d. waruga
8. Berikut
ini yang tidak termasuk ciri kehidupan manusia purba masavt berburu dan
mengumpulkan makanan adalah ...
a. hidup sudah menetap
b. food gatering
c. hidupnya berpindah-pindah
d. hidupnya bergantung pada alam
9. Alat yang digunakan manusia purba untuk
menguliti hasil berburu, merimbas kayu, dan
memecah tulang ialah ..
a.
kapak perimbas
b.
alat serpih
c. kapak genggam
d. kapak lonjong
10. Bangunan
berupa meja batu tempat meletakkan sesaji dalam memuja roh nenek moyang ialah
...
a. punden berundak c. menhir
b. dolmen d.
waruga
II. Jawablah dengan ringkas
dan jelas soal-soal berikut.
1. Apa
yang menyebabkan rupa muka bumi tidak rata?
2. Mengapa
peristiwa erosi sering disertai longsor?
3. Mengapa
relief dataran sangat baik untuk pertanian?
4. Apakah
yang kamu ketahui tentang tsunami? Jelaskan.
5. Apa
yang dimaksud dengan fosil?
6. Jelaskan
tiga jenis manusia purba!
7. Bagaimana
cara manusia purba memperoleh makanannya?
8. Apa
yang dimaksud dengan masa perundagian? Apa saja ciri khas masa ini?
9. Apa
saja bentuk-bentuk peninggalan manusia purba yang masih dapat kita temui saat
ini?
10. Mengapa kita harus ikut memelihara peninggalan sejarah
di sekitar kita?
|
Reflaksi
1. Apa yang telah kamu pelajari? Adakah bagian materi ini
yang sulit? Bagian yang mana?
2. Apakah pelajaran kali ini dapat mengubah pandangan kamu
tentang bumi tempat kamu berpijak? Apakah pelajaran
ini menambah pengetahuan kamu
tentang keberadaan manusia purba?
3. Apakah ada perbedaan antara pelajaran kali ini dengan
pengetahuan kamu sebelumnya tentang bumi dan manusia purba? Jika ada, apakah
itu?
4. Apakah kamu menemukan hal-hal yang menarik ketika
belajar materi ini? Sebutkan bagian itu dan jelaskan
alasanmu.
5. Adakah sesuatu yang penting dari pelajaran ini yang
membuat kamu termotivasi untuk mempelajari IPS lebih
lanjut lagi?
6. Renungkanlah pelajaran ini. Adakah sesuatu yang
penting dari pelajaran ini yang berguna bagimu kelak? Apakah itu? Tuliskanlah
perasaanmu terhadap pelajaran ini dan manfaat yang telah kamu peroleh dalam buku harian IPS-mu. Sekian.
|
+ komentar + 2 komentar
Terima kasih banyak ya :)
sangat bermanfaat untuk membantu saya mengerjakan tugas UAS.
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/11/sudah-2-jam-penyidik-kpk-berada-di.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/11/kecepatan-partai-nasdem-bikin-jokowi.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/11/kpk-periksa-ajudan-setnov-terkait.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/11/9-rahasia-menarik-seputar-bandara.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At Dominovip.com ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
- No Hp : +855-8173-4523
Posting Komentar