Kegiatan
Belajar 1 | Kegiatan
Belajar 2 | Kegiatan
Belajar 3 | Latihan
| Rangkuman
| Daftar
Pustaka | Tes Akhir
Modul
Perang Banjar tahun 1859-1863
Perang Banjar merupakan perlawanan rakyat terhadap Belanda
di Kalimantan Selatan. Seperti halnya di daerah lain di Indonesia sebab-sebab
perang adalah:
|
|
-
|
Faktor ekonomi. Belanda melakukan monopoli perdagangan
lada, rotan, damar, serta hasil tambang yaitu emas dan intan. Monopoli
tersebut sangat merugikan rakyat maupun pedagang di daerah tersebut sejak
abad 17. Pada abad 19 Belanda bermaksud menguasai Kalimantan Selatan untuk
melaksanakan Pax Netherlandica. Apalagi di daerah itu diketemukan tambang
batu bara di Pangaronan dan Kalangan.
|
-
|
Faktor politik. Belanda ikut campur urusan tahta kerajaan
yang menimbulkan berbagai ketidak senangan. Pada saat menentukan pengganti
Sultan Adam maka yang diangkat adalah Pangeran Tamjidillah yang disenangi
Belanda. Sedangkan Pangeran Hidayatullah yang lebih berhak atas tahta hanya
dijadikan Mangkubumi karena tidak menyukai Belanda.
|
Campur tangan Belanda di keraton
makin besar dan kedudukan Pangeran Hidayatullah makin terdesak maka ia
melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama Pangeran Antasari, sepupunya.
Siapakah para pengikut perjuangan tersebut? Tidak kurang dari 3000 orang
bersedia membantu termasuk tokoh-tokoh agama seperti Kyai Demang Leman, Haji
Langlang, Haji Nasrum dan Haji Buyasih. Pasukan Antasari berusaha menyerang
pos-pos Belanda di Martapura dan Pangaron. Sebaliknya pada pertempuran tanggal
27 September 1859 Belanda dapat menduduki benteng pasukan Pangeran Antasari di
Gunung Lawak.
Tindakan Belanda berikutnya adalah
menurunkan Sultan Tamjidillah dari tahta sementara itu Pangeran Hidayatullah
menolak untuk menghentikan perlawanan lalu perti meninggalkan kraton, maka pada
tahun 1860 kerajaan Banjar dihapuskan dan daerah tersebut menjadi daerah
kekuasaan Belanda.
Apakah tindakan Belanda terebut
menyurutkan perlawanan Pangeran Antasari? Ternyata tidak. Walaupun Kyai Damang
Laman menyerah dan Pangeran Hidayatullan tertangkap alalu dibuang ke Cianjur
namun Pangeran Antasari tetap memimpin perlawanan bahkan ia diangkat oleh
rakyat menjadi pemimpin tertinggi agama dengan gelar Panembahan Amirudin
Khalifatul Mukminin pada tanggal 14 Maret 1862. Ia dibantu oleh para pemimpin
yang lain yaitu Pangeran Miradipa, Tumenggung Surapati dan Gusti Umah yang
memusatkan pertahanan di Hulu Teweh. Perlawanan Antasari berakhir sampai
meninggal dunia tanggal 11 Oktober 1862 kemudian dilanjutkan oleh puteranya
bernama Pangeran Muhamad Seman.
Setelah Anda mempelajari perang Banjar, kemudian cobalah
kemukakan pendapat Anda mengenai perbandingan antara Perang Diponegoro dengan
Perang Banjar dalam tiga hal berikut ini:
|
|
1.
|
Sebab
perang
|
2.
|
Jalan
perang
|
3.
|
Akhir
perlawanan
|
Setelah Anda menjelaskan masalah / tokoh di atas maka
kemudian cocokkan dengan urian di bawah ini:
|
||||||
1.
|
Ada
kesamaan:
|
|||||
|
|
|||||
|
|
|||||
2.
|
Ada kesamaan yaitu jumlah pasukan beribu-ribu orang
menggunakan berbagai peralatan/senjata tradisional menghadapi meriam Belanda.
Ada benteng pertahanan.
|
|||||
|
|
|||||
3.
|
Ada
perbedaan :
|
|||||
|
-
|
Perang Diponegoro: dihentikan secara licik melalui
penangkapan dan pembuangan para pemimpin perlawanan.
|
||||
|
-
|
Perang
Banjar: Antasari mangakhiri perlawanan karena sakit dan meninggal dunia.
|
Bagaimana hasilnya? Mungkin jawaban
Anda tidak sesuai benar dengan uraian di atas, namun jika masih sesuai dengan
materi yang dibaca pada modul ini berarti Anda telah memahami dengan baik.
Selamat!
Pada periode berikutnya
berkecamuklah pertempuran di Aceh . Pahamilah uraiannya melalui sajian berikut
ini.
Posting Komentar