Kegiatan
Belajar 1 | Kegiatan
Belajar 2 | Kegiatan
Belajar 3 | Latihan
| Rangkuman
| Daftar
Pustaka | Tes Akhir
Modul
Berlakunya Sistem Tanam Paksa dan Usaha Swasta
Setelah kembali menguasai
Indonesia, pemerintahan Belanda dipegang oleh 3 orang komisaris Jenderal yaitu
Elout, Vander Capellen dan Buyskes. Keuangan Belanda merosot karena selain
kerugian VOC yang harus dibayar juga karena biaya yang amat besar untuk
menghdapi perang Diponegoro dan perang Paderi. Di Eropa, Belgia memisahkan diri
pada tahun 1830 padahal daerah industri banyak di wilayah Belgia.
Untuk mengatasi kesulitan ekonomi
tersebut maka diberangkatkanlah Johannes Van den Bosch sebagai Gubernur
Jendral Hindia Belanda dengan tugas meningkatkan penerimaan negara untuk
mengatasi masalah keuangan. Bagaimana cara Van den Bosch meningkatkan
penerimaan negara? Van den Bosch memberlakukan sistem tanam yang kemudian
menjadi tanam paksa.
Peraturan tanam paksa yang dikeluarkan Van den Bosch mewajibkan rakyat membayar pajak dalam bentuk hasil pertanian (inatura) khususnya kopi, tebu dan nila. Dengan demikian akan diperoleh barang eksport yang banyak untuk dikirim ke Belanda dan dijual ke Eropa serta Amerika.
Ketentuan-ketentuan
pokok tanam paksa adalah sebagai berikut :
|
|
1.
|
Penduduk diharuskan menyediakan sebagian tanahnya untuk
tanaman yang laku dijual (di eksport) ke Eropa.
|
2.
|
Tanah
yang dipergunakan tidak melebihi 1/5 tanah yang dimiliki penduduk desa.
|
3.
|
Waktu untuk memelihara tanaman tidak melebihi waktu yang
diperlukan untuk memelihara tanaman padi.
|
4.
|
Bagian
tanah yang ditanami tersebut bebas pajak.
|
5.
|
Bila hasil bumi melebihi nilai pajak yang harus dibayar
rakyat maka kelebihan hasil bumi tersebut diberikan kepada rakyat.
|
6.
|
Jika gagal panen yang tidak disebabkan oleh kesalahan
petani maka kerugian di tanggung pemerintah
|
7.
|
Penduduk yang bukan petani wajib bekerja di kebun, pabrik
atau pengangkutan untuk kepentingan Belanda.
|
Apakah peraturan tanam paksa
tersebut dijalankan dengan baik oleh para Bupati, Kepala desa dan pegawai
Belanda yang lain? Jika tanam paksa diterapkan sesuai peraturan tidaklah
terlalu membebani rakyat. Dalam prakteknya terjadi banyak penyimpangan sehingga
rakyat dikorbankan. Mengapa demikian? Karena adanya iming-iming agar para
Bupati, Kepala desa serta pegawai Belanda yang bekerja dengan sungguh-sungguh
akan diberi perangsang yang disebut Culture procenten yaitu bagian
(prosen) dari tanaman yang disetor sebagai bonus selain pendapatan yang biasa
mereka terima.
Contoh penyimpangan adalah tanah
yang dipakai bisa lebih dari 1/5 bagian, selisih harga tidak diberikan ke
petani, kegagalan panen ditanggung petani. Rakyat masih diwajibkan kerja rodi.
Dengan penyimpangan tersebut para aparat pemerintah dan Bupati dapat
mengumpulkan Cultur procenten yang banyak untuk memperkaya diri di atas
penderitaan rakyat. Terjadi kemiskinan, kelaparan dan kematian. Contoh di
Cirebon (1844), Demak (1848), Grobogan Purwodari (1849).
Adakah dampak positif tanam paksa?
Bagi bangsa Indonesia mulai dikenal tanaman baru serta cara memeliharanya serta
meningkatkan pengairan. Penyimpangan terhadap aturan tanam paksa menimbulkan
reaksi, berbagai pihak menuntut dihapuskan. Reaksi terhadap penyimpangan
tanam paksa antara lain datang dari:
1.
|
Golongan humanis yang berjuang untuk kemanusiaan yaitu :
|
|
|
|
-
|
Baron Van Houvel, seorang pendeta yang mengungkapkan kesengsaraan rakyat
akibat tanam paksa baik di majalah, forum pertemuan maupun di DPR Belanda.
|
|
|
-
|
Eduard Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli (berarti Aku yang banyak
menderita) yang gambarnya dapat Anda lihat pada gambar 24. Buku karangannya
berjudul Max Havelaar atau Lelang kopi Persekutuan Dagang Belanda tahun 1859.
Ia melukiskan penderitaan rakyat akibat tanam paksa.
|
|
|
|
||
2.
|
Golongan pengusaha swasta Belanda yang menghendaki
adanya kebebasan berusaha di Indonesia melalui sidang Parlemen di Belanda.
|
||
|
|
||
|
|
|
Dampak kritikan tersebut tanam paksa
mulai dihapuskan secara bertahap contohnya pada tahun 1865 tanaman nila, teh
dan kayu manis yang kurang menguntungkan.
Tahun 1866 tembakau. Tebu tahun
1884, dan terakhir adalah kopi tahun 1916. Tanam paksa berhasil menutup defisit
dan meningkatkan kemakmuran bangsa Belanda. Sehingga tepatlah ungkapan yang
berbunyi “Indonesia adalah gabus tempat mengapung“ bagi Belanda
Setelah mempelajari tanam paksa
Anda dapat melanjutnya belajar tentang sistem usaha swasta seperti uraian
berikut ini.
-
|
Sistem Usaha Swasta
Dengan kemenangan golongan liberal di parlemen Belanda
maka mulai ditetapkan sistem ekonomi liberal yang ditandai dengan masuknya
modal asing ke Indonesia. Masa ini disebut Politik Pintu Terbuka (open door
policy) atau politik ekonomi liberal kolonial dilandasi oleh beberapa
undang-undang antara lain.
|
|||||||
|
|
|
||||||
|
1.
|
Indische Comptabiliteitswet tahun 1867 (UU
perbendaharaan Hindia Belanda) yang menyatakan bahwa anggaran belanja Hindia Belanda
harus ditetapkan dengan Undang-Undang, jadi dengan persetujuan Parlemen
Belanda.
|
||||||
|
2.
|
Suikerwet 1870 (UU gula) berisi ketetapan bahwa tanaman tebu
sebagai tanaman monopoli pemerintah berangsung-angsur akan dihilangkan sehingga
di pulau jawa dapat diusahakan oleh pengusaha swasta.
|
||||||
|
3.
|
Agrarichwet 1870 (UU agraria) berisi
antara lain:
|
||||||
|
|
|
||||||
|
|
|
||||||
|
Tujuan undang-undang agraria adalah melindungi petani agar
tidak kehilangan tanahnya serta membuka peluang. Orang asing untuk menyewa
tanah dari rakyat Indonesia. Bagaimana keadan Indonesia selama sistem usaha swasta
berlangsung?
|
|||||||
|
|
|
||||||
|
Mulai tahun 1870 para pengusaha swasta menanam modal di
Indonesia dengan membuka perkebunan misalnya tembakau, kopi, teh, kina,
karet, serat nenas dan kelapa sawit. Selain perkebunan berkembang pula usaha pertambangan
contoh minyak di Sumatra dan Kalimantan, batubara di Sumatra Barat dan
Selatan, timah di Pulau Bangka.
|
|||||||
|
|
|
||||||
|
Untuk mendukung pelaksanaan dan pengembangan usaha swasta dibangun
sarana dan prasarana yaitu Irigasi, jalan raya, jembatan dan kereta api.
Angkutan laut juga dikembangkan melalui pembangunan pelabuhan Jakarta
(Tanjung Priuk), Medan ( Belawan). Padang (Teluk Bayur). Angkutan laut
dilayani oleh perusahaan pengangkutan Belanda bernama Koninklijke Paketvaart
Maatschappij (KPM).
|
|||||||
|
|
|
||||||
|
Bagaimana dampak pelaksanaan sistem usaha swasta?
Bagi Belanda sistem ini telah memberi keuntungan yang besar
karena meningkatnya tanaman eksport, seperti gula, kopi, teh kopra dan kina.
Keuntungan Belanda berkisar 151 juta gulden pada tahun 1877. Bagi bangsa
Indonesia mengenal sistem ekonomi uang yaitu masyarakat mengenal uang tunai
dari hasil sewa tanah. Dampak negatifnya adalah mundurnya kerajinan rakyat
serta sarana tradisional karena digantikan alat dan sarana yang lebih modern.
Para pekerja perkebunan banyak yang mengalami penderitaan karena sebagai kuli
kontrak terkuno Poenale Sanctic (Sanksi hukuman) yang acapkali diperlakukan
semena-mena.
|
|||||||
|
|
|
||||||
|
Akhirnya pelaksanaan sistem usaha swasta ini mendapat
kritikan dari berbagai pihak diantaranya dari Van De Venter yang akhirnya
melahirkan politik etika tahun 1901.
|
|||||||
|
|
|
||||||
Demikianlah uraian materi mengenai sistem tanam paksa dan
usaha swasta. Untuk mengukur pemahaman Anda kerjakanlah latihan soal berikut
ini:
|
I. Tulislah tanda v pada kolom B
jika pernyatan betul dan kolom S jika pernyatan salah.
II.
|
1.
|
Jelaskan
tujuan tanam paksa yang dilaksanakan di Indonesia
|
|
2.
|
Mengapa
terjadi penyimpangan dalam pelaksanaaan tanam paksa?
|
|
3.
|
Jelaskan
pelaksanaan sistem ekonomi liberal kolonial yang berlangsung di Indonesia
|
|
4.
|
Jelaskan
dampak pelaksanaan sistem ekonomi liberal kolonial bagi bangsa Indonesia.
|
Setelah Anda selesai mengerjakan soal-soal
tersebut, sekarang cocokkan jawaban Anda dengan uraian di bawah ini:
I.
|
1.
|
S
|
:
|
Tanam
paksa dilaksanakan pada masa Van der Bosch.
|
|
2.
|
S
|
:
|
Tanah
untuk tanam paksa hanya 1/5 tanh rakyat
|
|
3.
|
B
|
:
|
Tanah yang ditanami selama tanam paksa bebas pajak karena
hasilnya disetorkan kepada Belanda bahkan selisih harga antara panen dengan
besarnya pajak harus dikemba-likan kepada rakyat.
|
|
4.
|
S
|
:
|
Cultuur Procenten sangat merugikan rakyat karena menyebabkan
penyimpangan dalam pelaksanaan.
|
|
5.
|
B
|
:
|
Baron Van Hoevell gigih memperjuangkan nasib rakyat
Indonesia dalam forum Parlemen Belanda.
|
|
6.
|
B
|
:
|
Kopi adalah tanaman yang terakhir dihapus karena dianggap
paling menguntungkan.
|
|
7.
|
S
|
:
|
Politik pintu terbuka baru dilaksanakan setelah tanam
paksa ciptaan Van den Bosch dihapus.
|
|
8.
|
B
|
:
|
Tahan
rakyat hanya boleh disewa orang asing agar status hak milik tidak hilang.
|
II.
|
1.
|
Meningkatkan penerimaan negara untuk mengisi kekosongan
kas negara akibat defisit setelah VOC merugi banyak biaya peperangan di
Indonesias dan perang kemerdekaan Belgia.
|
|
2.
|
Karena pada pegawai Bupati dan Kepala desa mengejar
cultuur procenten dengan menyelewengkan peraturan agar terkumpul lebih banyak
setoran panen rakyat
|
|
3.
|
Sistem ekonomi liberal dilaksanakan dengan memberi
kesempatan pemilik modal asing menanamkan modal di Indonesia. Mereka menyewa
tanah untuk perkebunan, pertambangan dan melengkapi dengan sarana prsarana
yang dibutuhkan.
|
|
4.
|
Mengenal sistem ekonomi uang, namun tetap membawa
penderitaan terutama para kuli kontrak di lokasi perkebunan.
|
Bagaimana jawaban Anda, apakah
sudah sesuai? Jika sudah sesuai berarti Anda telah mengalami banyak kemajuan.
Selamat. Selanjutnya simaklah kembali uraian berikut ini sebagai bagian akhir
dari kegiatan belajar 2.
Posting Komentar